I. Perencanaan Produksi
Pada masa sekarang ini semakin banyak barang
atau jasa yang dijual-belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa
tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beraneka ragam
Usaha ini dilaksanakan melalui system
produksi , dengan mengubah factor-faktor produksi yang terjadi sehingga menjadi
barang atau jasa. Faktor-faktor produksi tersebut seperti telah diketahui yaitu
berupa tenaga kerja, modal, mesin, metode, bahan baku .
Tanpa adanya perencanaan yang masak maka
kemungkinan akan terjadi penyimpangan dalam proses produksi perusahaan, baik
dalam kualitas, model, kuantitas maupun ketepatan waktu penerimaan barang/jasa.
Perencanaan produksi juga berguna untuk
membandingkan antara rencana dengan kenyataannya, sehingga apabila terjadi
penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan tindakan koreksi sebelum produk/jasa
dikeluarkan dari pabrik.
·
Pengertian
Produksi adalah semua kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi yang tersedia.
·
Proses Produksi
Yaitu cara, metode atau teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang/jasa dengan menggunakan
factor-faktor produksi yang ada
·
Manajemen produksi
Adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Untuk mengatur ini
perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang atau jasa yang akan dihasilakan sesuai dengan
direncanakan.
·
Proses penciptaan dan
penambahan kegunaan/faedah tersebut terbagi kedalam :
a.
faedah
bentuk
dapat dicontohkan misalnya rotan dihutan setelah
diproses maka akan dibentuk menjadi tas, meja, kursi dll
b.
Faedah
waktu
Misalnya saja jasa pengudangan yang dalam hal
ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, dengan menyimpan barang yang
dibeli sekaligus dalam jumlah tertentu,
maka dengan adanya perbedaan waktu barang tersebut nilai atau manfaatnya
meningkat
c.
Faedah
Tempat
Dalam hal ini dapat dilihat suatu jasa
transportasi. Dengan berpindahnya produk dari suatu kota
ke kota lain
maka akan tercipta faedah tempat.
d.
Faedah
Milik
Dengan adanya pemindahan hak milik dari
pedagang ke pembeli maka akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang
tersebut
·
Menurut sifat Proses
Produksi, pengolahan produk dapat dibedakan atas :
1.
Proses
Ekstratif
Disini produksi mengambil bahan-bahan
langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri produksi dasar.
2.
Proses
Fabrikasi (Proses Pengubahan)
Yaitu suatu proses pengolahan bahan
mentah menjadi barang jadi dalam bentuk
yang lain
3.
Proses
Analitik
Proses ini memisahkan suatu bahan menjadi
beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.
4.
Proses
Sintetik
Adalah suatu proses pengkombinasian beberapa
bahan kedalam satu bentuk produk dan produk akhir akan sangat berbeda dengan
bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia
5.
Proses
Perakitan
Poses yg dilakukan dengan cara menggabungkan
komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir dan produk akhir tersebut
terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
6.
Proses
Penciptaan jasa administrasi
Perusahaan memerlukan data atau informasi
secara tepat dan cepat maka diperlukan suatu bagian tersendiri untuk menangani
masalah itu.
II. Jenis Proses
Produksi
Secara umum jenis
proses produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan :
a.
Proses
Produksi terus-menerus ( Continuous Process
)
Jenis proses ini biasanya untuk membuat
produk secara massa
atau dalam jumlah yang besar.
Contoh : industri pupuk , semen
Makanan dalam kaleng, minuman dalam botol
b.
Proses
Produksi terputus-putus
Jenis proses ini biasanya digunakan untuk melayani
pesanan yang bias berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, disain maupun
harganya.
Contoh : Perusahaan percetakan
Perusahaan mebel
·
Pemilihan Pola
Produksi
Penjualan perusahaan
berbeda-beda pada setiap bulannya, oleh karenanya ada
pilihan untuk melayani penjualan tersebut :
a. Stabilitas Produksi
Dengan cara ini pola produksi ditetapkan
stabil dari waktu ke waktu. Fluktuasi penjualan akan ditutup dengan persediaan
produk akhir.
b.
Stabilitas persediaan akhir
Jumlah
persediaan akhir ditentukan sama dari waktu ke waktu . Fluktuasi penjualan,
langsung ditutup oleh produksi penjualan. Oleh karena itu produksi akan
berfluktasi sesuai dengan jumlah penjualan.
d.
Produksi dan persediaan akhir tidak stabil
Metode ini mengikuti fluktuasi penjualan,
baik dalam produksinya maupun dalam persediaannya , sebab dapa mengurangi
fluktuasi penjualan itu sendiri
Di dalam menetapkan pola produksi maka
hal itu tergantung volume penjualan perusahaan, disamping itu juga harus
dilihat besarnya tambahan biaya (incremental cost) yang timbul pada pemilihan
pola produksi. Tambahan biaya ini dipengaruhi oleh beberapa macam biaya seperti
:
1.
Biaya
perputaran tenaga kerja (labour Turn Over
Cost)
2.
Biaya simpanan (Carrying
cost)
3.
Biaya
lembut (over Time Premium cost)
4.
Biaya sub kontrak (Subcontracting
cost)
·
Faktor-faktor yang
mempengaruhi luas produksi adalah:
a.
tersedianya
bahan baku
b.
tersedianya
kapasitas mesin
c.
tersedianya
tenaga kerja
d.
batasan
permintaan
e.
tersedianya
factor produksi lainnya
III. Perencanaan Lokasi Pabrik
Perkiraan mengenai
letak pasar / konsumen dan letak bahan baku
adalah sangat penting karena mempengaruhi distribusinya agar memaksimalkan
keuntungannya.
Perencanaan lokasi
pabrik yang kurang tepat, dapatpula mengakibatkan perusahaan mengadakan Re-location
, yaitu penempatan pabrik ke lokasi baru ; ini memboroskan biaya pabrik.
Jadi tujuan penentuan
lokasi pabrik dengan tepat adalah agar dapat membantu perusahaan
beroperasi/berproduksi dengan lancar. Hal ini berarti bahwa ,dalam penentuan
lokasi pabrik perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi
dan distribusi, agar dapat lebih ditekan serendah mungkin.
Dengan adanya
penentuan lokasi pabrik yang tepat , akan:
- dapat melayani konsumen dengan
memuaskan
- dapat memperoleh
tenaga kerja yang cukup
- dapat memperoleh
bahan baku yang
baik dengan
harga bersaing
- memungkinkan
perluasan pabrik
Suatu lokasi pabrik
bisa saja dikemudian hari dapat menimbulkan masalah penempatan lokasi yang
baru. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja dari gangguan yang dapat
menghambat jalannya operasi perusahaan. Gangguan lain dapat berupa pengaruh
cuaca/suhu yang buruk. Dan dari factor lain yaitu agar aman dari pencurian.
Didalam mendirikan bangunan, perlu
ditimbangkan :
-
luas
bangunan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
-
jenis
bangunan : permanent , tidak permanent
-
bentuk
bangunan : model, bertingkat , tidak
bertingkat
Dengan
adanya perencanaan bangunan, maka akan dapat diperoleh manfaat antaralain :
a.
mempelancar
jalannya proses produksi dan operasi perusahaan
b.
memperkecil
persediaan barang setengah jadi
c.
memperoleh
pemanfaatan luas lantai yang efektif
d.
menurunkan
biaya pengangkutan dalam pabrik
e.
meningkatkan
produktivitas kerja karyawan
f.
menurunkan
biaya pemeliharaan
g.
menyederhanakan
pengawasan proses produksi
IV.
Pengendalian Produksi
Tahap-tahap dalam pengendalian produksi :
1.
Planning
Yaitu untuk
menentukan produk apa dan beberapa banyak akan diproduksikan dan direncanakan
seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah sampai produk
selesai dibuat.
2.
Routing
Merupakan urutan
penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai. Dan tujuan
Routing adalah untuk memperkecil adanya kesalahan dalam proses produksi.
3.
Scheduling
Yaitu penentuan kapan
suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai.
4.
Dispatching
Merupakan perintah
untuk mulai bekerja kepada para pekerja
5.
Follow
Up
Merupakan tindak
lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing, Scduling dan
Dispatching sesuai rencana serta untuk menghindari kegagalan proses produksi
§
Dengan
pengendalian produksi diperoleh keuntungan- keuntungan :
1.
membantu
tercapainya operasi produksi secara efesien dari perusahaan
2.
lebih
menyederhanakan prosedur pekerjaan
3.
mempertinggi
modal pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai pengendalian
§
Beberapa pengendalian
produksi diperoleh keuntungan-keuntungan
1.
Pengendalian
Order (order control)
- Pengendalian
produksi disini menjaga agar produk yang dibuat sesuai dengan pesenan yang
masuk
- Pengendalian order
harus dapat memperkecil adanya penyimpanan-penyimpanan dalam pembuatan produk
- Jenis pengendalian
ini sesuai untuk jenis proses produksi terputus-putus atau Intermittent Process
2.
Penendalian
Arus (flow control)
-
Routing
disini lebih banyak ditentukan oleh alat-alat produksi yang dipakai yang
biasanya sudah merupakan satu unit peralatan
-
Pengendalian
ini digunakan untuk tipe proses terus menerus atau Continuous Process
3.
Pengendalian
Beban (Load control)
-
Perencanaan
produksi dan Routing disusun apabila ada pesanan yang datang. Scheduling dapat
disusun sesudah Routing siap.
-
Masalah
penting yang perlu diperhatikan:
a.
mengusahakan
pengalokasian waktu serta kapasitas, agar semua proses berjalan lancar dalam
waktu yang tepat
b.
memisahkan
bahan untuk masing-masing produk dalam kelompok yang sama, sehingga memudahkan
perhitungan atas komponen tersebut kedalam produk akhir.
4.
Pengendalian
Blok (block control)
-
tipe
pengendalian ini , mengelompokan jenis pesanan yang masuk pada jenis yang
mempunyai penyelesaian proses produksi yang sama atau hamper sama
-
pesanan
tersebut didaftar dalam satu blok , sehingga blok disini merupakan kumpulan
pesanan dimana proses produksi dari masing-masing produk adalah sama
-
tujuan
pengendalian blok adalah agar tercapai stabilitas tingkat produksi pada
masing-masing bagian
-
setiap
bagian yang telat menyelesaikan satu blok agar dilaporkan oleh pengawas atau
mandor ke bagian pengendalian proses
5.
Pengendalian
Proyek khusus ( special project control)
-
pengendalian
ini biasanya dilakukan diproyek proyek besar, misalnya pembuatan jalan ,
peluncuran roket dll
-
Routing, scheduling,
dan dispatching
harus diteliti dan dicermat untuk dikoordinasikan dengan perencanaan produksi
6.
Pengendalian
Kekecualian (control By Exception)
-
kebaikan
system ini ialah biayanya rendah. Tetapi juga mempunyai keburukan yakni tidak
cocok untuk usaha pencegahan atau Preventif
-
tipe
pengendalian ini hanya cocok untuk jenis pekerjaan yang relative tetap dari
waktu ke waktu.
No comments:
Post a Comment