KLIK gambar untuk menutup Iklan

Wednesday, September 30, 2015

Pengantar Bisnis - FUNGSI PRODUKSI

I.    Perencanaan Produksi

Pada masa sekarang ini semakin banyak barang atau jasa yang dijual-belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beraneka ragam
Usaha ini dilaksanakan melalui system produksi , dengan mengubah factor-faktor produksi yang terjadi sehingga menjadi barang atau jasa. Faktor-faktor produksi tersebut seperti telah diketahui yaitu berupa tenaga kerja, modal, mesin, metode, bahan baku.
Tanpa adanya perencanaan yang masak maka kemungkinan akan terjadi penyimpangan dalam proses produksi perusahaan, baik dalam kualitas, model, kuantitas maupun ketepatan waktu penerimaan barang/jasa.
Perencanaan produksi juga berguna untuk membandingkan antara rencana dengan kenyataannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan tindakan koreksi sebelum produk/jasa dikeluarkan dari pabrik.


·        Pengertian

Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.

·        Proses Produksi
  
Yaitu cara, metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang/jasa dengan menggunakan factor-faktor produksi yang ada


·        Manajemen produksi

Adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Untuk mengatur ini perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang atau jasa yang akan dihasilakan sesuai dengan direncanakan.

·        Proses penciptaan dan penambahan kegunaan/faedah tersebut terbagi kedalam :

a.   faedah bentuk
dapat dicontohkan misalnya rotan dihutan setelah diproses maka akan dibentuk menjadi tas, meja, kursi dll

b.   Faedah waktu
Misalnya saja jasa pengudangan yang dalam hal ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, dengan menyimpan barang yang dibeli  sekaligus dalam jumlah tertentu, maka dengan adanya perbedaan waktu barang tersebut nilai atau manfaatnya meningkat

c.    Faedah Tempat
Dalam hal ini dapat dilihat suatu jasa transportasi. Dengan berpindahnya produk dari suatu kota ke kota lain maka akan tercipta faedah tempat.

d.   Faedah Milik
Dengan adanya pemindahan hak milik dari pedagang ke pembeli maka akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang tersebut


·        Menurut sifat Proses Produksi, pengolahan produk dapat dibedakan atas :

1.    Proses Ekstratif
Disini produksi mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri produksi dasar.
    
2.    Proses Fabrikasi (Proses Pengubahan)
Yaitu suatu proses pengolahan bahan mentah  menjadi barang jadi dalam bentuk yang lain
3.    Proses Analitik
Proses ini memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.

4.    Proses Sintetik
Adalah suatu proses pengkombinasian beberapa bahan kedalam satu bentuk produk dan produk akhir akan sangat berbeda dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia

5.    Proses Perakitan
Poses yg dilakukan dengan cara menggabungkan komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir dan produk akhir tersebut terdiri dari komponen yang saling berhubungan.

6.    Proses Penciptaan jasa administrasi
Perusahaan memerlukan data atau informasi secara tepat dan cepat maka diperlukan suatu bagian tersendiri untuk menangani masalah itu.


II.        Jenis Proses Produksi

Secara umum jenis proses produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan :

a.   Proses Produksi terus-menerus ( Continuous Process )
Jenis proses ini biasanya untuk membuat produk secara massa atau dalam jumlah yang besar.
Contoh : industri pupuk , semen
               Makanan dalam kaleng, minuman dalam botol

b.   Proses Produksi terputus-putus
Jenis proses ini biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang bias berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, disain maupun harganya.
                   Contoh :  Perusahaan percetakan
                                    Perusahaan mebel


·        Pemilihan Pola Produksi

Penjualan perusahaan berbeda-beda pada setiap bulannya, oleh karenanya  ada  pilihan untuk melayani penjualan tersebut :

a.   Stabilitas Produksi
Dengan cara ini pola produksi ditetapkan stabil dari waktu ke waktu. Fluktuasi penjualan akan ditutup dengan persediaan produk akhir.

               b.  Stabilitas persediaan akhir
 Jumlah persediaan akhir ditentukan sama dari waktu ke waktu . Fluktuasi penjualan, langsung ditutup oleh produksi penjualan. Oleh karena itu produksi akan berfluktasi sesuai dengan jumlah penjualan.

d.    Produksi dan persediaan akhir tidak stabil
Metode ini mengikuti fluktuasi penjualan, baik dalam produksinya maupun dalam persediaannya , sebab dapa mengurangi fluktuasi penjualan itu sendiri

          Di dalam menetapkan pola produksi maka hal itu tergantung volume penjualan perusahaan, disamping itu juga harus dilihat besarnya tambahan biaya (incremental cost) yang timbul pada pemilihan pola produksi. Tambahan biaya ini dipengaruhi oleh beberapa macam biaya seperti :
1.    Biaya perputaran tenaga kerja (labour Turn Over Cost)
2.    Biaya simpanan (Carrying cost)
3.    Biaya lembut (over Time Premium cost)
4.    Biaya sub kontrak (Subcontracting cost)

·              Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi adalah:

a.   tersedianya bahan baku
b.   tersedianya kapasitas mesin
c.    tersedianya tenaga kerja
d.   batasan permintaan
e.   tersedianya factor produksi lainnya

III.  Perencanaan Lokasi Pabrik

Perkiraan mengenai letak pasar / konsumen dan letak bahan baku adalah sangat penting karena mempengaruhi distribusinya agar memaksimalkan keuntungannya.
Perencanaan lokasi pabrik yang kurang tepat, dapatpula mengakibatkan perusahaan mengadakan Re-location , yaitu penempatan pabrik ke lokasi baru ; ini memboroskan biaya pabrik.
Jadi tujuan penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah agar dapat membantu perusahaan beroperasi/berproduksi dengan lancar. Hal ini berarti bahwa ,dalam penentuan lokasi pabrik perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan distribusi, agar dapat lebih ditekan serendah mungkin.

Dengan adanya penentuan lokasi pabrik yang tepat , akan:
          - dapat melayani konsumen dengan memuaskan
                             - dapat memperoleh tenaga kerja yang cukup
                             - dapat memperoleh bahan baku yang baik dengan
   harga bersaing
                             - memungkinkan perluasan pabrik

Suatu lokasi pabrik bisa saja dikemudian hari dapat menimbulkan masalah penempatan lokasi yang baru. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja dari gangguan yang dapat menghambat jalannya operasi perusahaan. Gangguan lain dapat berupa pengaruh cuaca/suhu yang buruk. Dan dari factor lain yaitu agar aman dari pencurian.

Didalam mendirikan bangunan, perlu ditimbangkan :
-      luas bangunan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
-      jenis bangunan :  permanent , tidak permanent
-      bentuk bangunan :  model, bertingkat , tidak bertingkat

Dengan adanya perencanaan bangunan, maka akan dapat diperoleh manfaat antaralain :
a.   mempelancar jalannya proses produksi dan operasi perusahaan
b.   memperkecil persediaan barang setengah jadi
c.    memperoleh pemanfaatan luas lantai yang efektif
d.   menurunkan biaya pengangkutan dalam pabrik
e.   meningkatkan produktivitas kerja karyawan
f.     menurunkan biaya pemeliharaan
g.   menyederhanakan pengawasan proses produksi


IV.        Pengendalian Produksi

Tahap-tahap dalam pengendalian produksi :

1.    Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan beberapa banyak akan diproduksikan dan direncanakan seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah sampai produk selesai dibuat.

2.    Routing
Merupakan urutan penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai. Dan tujuan Routing adalah untuk memperkecil adanya kesalahan dalam proses produksi.

3.    Scheduling
Yaitu penentuan kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai.

4.   Dispatching
Merupakan perintah untuk mulai bekerja kepada para pekerja




5.   Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing, Scduling dan Dispatching sesuai rencana serta untuk menghindari kegagalan proses produksi


§  Dengan pengendalian produksi diperoleh keuntungan- keuntungan :
1.    membantu tercapainya operasi produksi secara efesien dari perusahaan
2.    lebih menyederhanakan prosedur pekerjaan
3.    mempertinggi modal pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai pengendalian

§  Beberapa pengendalian produksi diperoleh keuntungan-keuntungan

1.    Pengendalian Order (order control)
- Pengendalian produksi disini menjaga agar produk yang dibuat sesuai dengan pesenan yang masuk
- Pengendalian order harus dapat memperkecil adanya penyimpanan-penyimpanan dalam pembuatan produk
- Jenis pengendalian ini sesuai untuk jenis proses produksi terputus-putus atau Intermittent Process

2.    Penendalian Arus (flow control)
-      Routing disini lebih banyak ditentukan oleh alat-alat produksi yang dipakai yang biasanya sudah merupakan satu unit peralatan
-      Pengendalian ini digunakan untuk tipe proses terus menerus atau Continuous Process

3.    Pengendalian Beban (Load control)
-      Perencanaan produksi dan Routing disusun apabila ada pesanan yang datang. Scheduling dapat disusun sesudah Routing siap.
-      Masalah penting yang perlu diperhatikan:
a.   mengusahakan pengalokasian waktu serta kapasitas, agar semua proses berjalan lancar dalam waktu yang tepat
b.   memisahkan bahan untuk masing-masing produk dalam kelompok yang sama, sehingga memudahkan perhitungan atas komponen tersebut kedalam produk akhir.
             

4.    Pengendalian Blok (block control)
-      tipe pengendalian ini , mengelompokan jenis pesanan yang masuk pada jenis yang mempunyai penyelesaian proses produksi yang sama atau hamper sama
-      pesanan tersebut didaftar dalam satu blok , sehingga blok disini merupakan kumpulan pesanan dimana proses produksi dari masing-masing produk adalah sama
-      tujuan pengendalian blok adalah agar tercapai stabilitas tingkat produksi pada masing-masing bagian
-      setiap bagian yang telat menyelesaikan satu blok agar dilaporkan oleh pengawas atau mandor ke bagian pengendalian proses


5.    Pengendalian Proyek khusus ( special project control)
-      pengendalian ini biasanya dilakukan diproyek proyek besar, misalnya pembuatan jalan , peluncuran roket dll
-      Routing, scheduling, dan dispatching harus diteliti dan dicermat untuk dikoordinasikan dengan perencanaan produksi


6.    Pengendalian Kekecualian (control By Exception)
-      kebaikan system ini ialah biayanya rendah. Tetapi juga mempunyai keburukan yakni tidak cocok untuk usaha pencegahan atau Preventif

-      tipe pengendalian ini hanya cocok untuk jenis pekerjaan yang relative tetap dari waktu ke waktu.

No comments:

Post a Comment